INALUM Terima Alumina dari SGAR Mempawah, Awali Era Baru Aluminium Nasional
BATU BARA – Jelasnews.com
Industri aluminium nasional mencetak tonggak baru. PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), bagian dari holding pertambangan BUMN MIND ID, secara resmi menerima kiriman perdana alumina sebanyak 21.467 metrik ton dari fasilitas Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat. Alumina tersebut tiba di smelter INALUM di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Lebih dari sekadar proses distribusi, momen ini menjadi simbol dimulainya era kemandirian dalam rantai pasok industri aluminium nasional. Sebuah prosesi penekanan tombol unloader alumina menandai awal dari kerja terintegrasi yang menghubungkan bauksit sebagai bahan mentah, alumina sebagai bahan baku antara, hingga menjadi aluminium siap pakai. Ini sejalan dengan agenda hilirisasi yang tengah digenjot pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Direktur Utama INALUM, Ilhamsyah Mahendra, menyatakan bahwa pengiriman ini merupakan bukti nyata keberhasilan kolaborasi dan komitmen jangka panjang dalam membangun industri aluminium yang mandiri. “Hari ini kita melihat hasil nyata dari upaya besar menumbuhkan nilai tambah dalam negeri. Impor bukan lagi pilihan utama,” tegasnya.
SGAR sendiri merupakan proyek strategis milik PT Borneo Alumina Indonesia, yang mampu menghasilkan hingga 1 juta ton alumina per tahun. Dari jumlah itu, 500.000 ton dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku INALUM, sedangkan sisanya ditujukan bagi pasar nasional maupun ekspor.
Tak hanya berdampak secara industri, proyek ini turut membawa manfaat langsung bagi Kabupaten Mempawah. Data Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan PDRB daerah tersebut melonjak menjadi 6,62% di tahun 2024, naik signifikan dari 4,1% pada 2021. Efek berganda proyek ini juga terlihat dari meningkatnya serapan tenaga kerja dan geliat ekonomi lokal.
Lebih luas lagi, kehadiran SGAR diprediksi akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor aluminium hingga 56%, sekaligus berpotensi menghemat devisa negara sebesar USD 3,5 miliar per tahun.
Sebagai satu-satunya smelter milik BUMN di sektor aluminium, INALUM kini mengemban peran strategis untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor penting—dari konstruksi, energi, hingga kendaraan listrik—dengan semangat memperkuat industri nasional berbasis sumber daya alam.
(wellas)